Derita Anak Indigo
|
Ilustrasi |
Terlahir
sebagai anak Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir
yang tidak bisa dihindari. Ketika dia menyadari kehadirannya bukan
sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku
manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat
orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan
sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri dari tanggung
jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang anak Indigo.
Hari-harinya
dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan
tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan
perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua
itu. Dia mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, tetapi
pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus mengisi hari dan
malamnya.
Berikut
adalah 10 penderitaan yang harus ditanggung oleh anak Indigo sebagai
resiko keindigoannya. Dampaknya bisa dikurangi apabila mendapatkan
bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi sebagian anak Indigo proses
penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir
semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini
disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang
ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas
memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada
umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang
berat.
Meditasi dan
perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik, selain bisa dilakukan
sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin juga perlu
belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
2. Susah tidur
Suara-suara
yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma
yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang
menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk tidur.
Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir.
Anak
Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih
intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua
beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk
menyelesaikan.
3. Lambung yang lemah
Salah
satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena
berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi
negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak
Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah
serta lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati yang menyakitkan
Tidak
mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang
sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan
sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa
empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak Indigo. Disebabkan
kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam
bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang
sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit yang sama, seperti
terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Sebaiknya
rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti
mengobati orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan
kebaikan orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada
Tuhan adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa marah yang mendesak
Rasa
marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama
seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini
kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan
menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya,
biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada
orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu
ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua,
saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian yang berubah-ubah
Persinggungan
anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan
mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”.
Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak.
Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa
“kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena
suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian
ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo
mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali
antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu
permasalahan.
Untuk
mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk
membedakan setiap “pribadi” yang datang. Mungkin diri anak indigo akan
menjadi sebuah forum pertemuan berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi
yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai
pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap informasi
yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya sesuai
dengan kebutuhan.
7. Dilematis
Ada
sebagian anak Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja – yang
mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus
menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau
berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang
terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak,
terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan
tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo
akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “aneh”
Cap
“aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh”
ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa
menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di
sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai “alien”
di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi teman-teman
Beberapa
anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih
sering menjadi “orang tua” bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman
bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-larangan membuat
anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Bagi
para orang tua dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak
Indigo mempunyai kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di
sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka
batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan
mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.