Minggu, 24 Januari 2016

Peneliti Siapkan Ponsel yang Ditanam di Kepala Manusia

Peneliti Siapkan Ponsel yang Ditanam di Kepala Manusia
Ilustrasi Penanaman
CALIFORNIA – Teknologi terus berkembang tahun demi tahun, contohnya, teknologi saat ini telah
tertanam di jam, kaos, dan sepatu. Di masa yang akan datang, ponsel dilaporkan bisa ditanam di kepala, tangan, dan lengan.

Penanaman ponsel ke dalam kepala itu mungkin sedikit tak masuk akal. Setidaknya, itu merupakan pemikiran para pemimpin industri, yang disurvei oleh World Economic Forum.
Survei menawarkan sekilas ke visi mereka tentang masa depan. Banyak pihak yang percaya bila saat ini sedang memasuki perubahan penting berkat kemajuan software, artificial intelligence (AI), perangkat terhubung ke internet, printer 3D, dan telefon.

“Sekarang datang Mechine Age kedua,” kata Erik Brynjolfsson, direktur MIT Initiative di Digital Economy Sloan School Management. “Komputer dan kemajuan digital lainnya melakukan hal-hal untuk kekuatan mental, apa yang mesin uap dan turunannya lakukan untuk kekuatan otot,” tambahnya.

Para ahli mengatakan, embeddable ponsel atau perangkat yang tertanam di tubuh itu menggunakan teknologi wireless dan akan tersedia secara komersial pada 2023. Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan ini, terutama di bidang medis, sebagaimana dilansir Cnet, Kamis (21/1/2016).

Selama bertahun-tahun, dokter telah mengimplan alat pacu jantung untuk menjaga detak jatung, dan implantasi koklea untuk membantu pendengaran.

Itu hanyalah awal. Perangkat yang terhubung ke ponsel juga akan membantu memonitor fungsi kesehatan seperti kadar glukosa pada pasien diabetes, memonitor aktivitas jantung, atau mengirim peringatan tentang penyakit yang terdeteksi. Meskipun ada kemungkinan banyaknya manfaat dari teknologi itu, namun ada kekhawatiran tentang privasi.

Prediksi kunci lain adalah para pemimpin industry percaya bahwa 2026, satu dari setiap 10 mobil di jalan Amerika Serikat akan dikemudikan tanpa driver. Kejadian itu bisa terjadi satu dekade dari sekarang.

Sabtu, 23 Januari 2016

Pendiri Mozilla Kembangkan Browser Tanpa Iklan

Pendiri Mozilla Kembangkan Browser Tanpa Iklan

SAN FRANCISCO - Salah satu pendiri Mozilla, Brendan Eich kini punya proyek baru. Setelah mundur dari jabatan CEO Mozilla, ia tengah mengembangkan browser tanpa iklan.

Di tahun 2014, ia ditunjuk sebagai CEO Mozilla, namun tak lama Brendan mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap bersikap homophobic, karena menentang undang-undang pernikahan sejenis.

Setelah pengunduran diri tersebut, Brendan membuat startup, Brave yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah internet modern, yakni iklan.

"Iklan itu sangat mengganggu pengguna, karena muncul tiba-tiba di tengah aktivitas browsing kita," kesal Brendan.

Dalam browser yang tengah dikembangkan Brendan, pengguna tidak akan menemukan iklan satu pun, karena iklan secara otomatis akan langsung dicegah oleh software ad-blocker. (okezone)