Ilustrasi Penanaman |
CALIFORNIA – Teknologi terus berkembang tahun
demi tahun, contohnya, teknologi saat ini telah
tertanam di jam, kaos, dan sepatu. Di masa yang akan datang, ponsel dilaporkan bisa ditanam di kepala, tangan, dan lengan.
Penanaman ponsel ke dalam kepala itu mungkin sedikit tak masuk akal. Setidaknya, itu merupakan pemikiran para pemimpin industri, yang disurvei oleh World Economic Forum.
Survei menawarkan sekilas ke visi mereka tentang masa depan. Banyak pihak yang percaya bila saat ini sedang memasuki perubahan penting berkat kemajuan software, artificial intelligence (AI), perangkat terhubung ke internet, printer 3D, dan telefon.
“Sekarang datang Mechine Age kedua,” kata Erik Brynjolfsson, direktur MIT Initiative di Digital Economy Sloan School Management. “Komputer dan kemajuan digital lainnya melakukan hal-hal untuk kekuatan mental, apa yang mesin uap dan turunannya lakukan untuk kekuatan otot,” tambahnya.
Para ahli mengatakan, embeddable ponsel atau perangkat yang tertanam di tubuh itu menggunakan teknologi wireless dan akan tersedia secara komersial pada 2023. Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan ini, terutama di bidang medis, sebagaimana dilansir Cnet, Kamis (21/1/2016).
Selama bertahun-tahun, dokter telah mengimplan alat pacu jantung untuk menjaga detak jatung, dan implantasi koklea untuk membantu pendengaran.
Itu hanyalah awal. Perangkat yang terhubung ke ponsel juga akan membantu memonitor fungsi kesehatan seperti kadar glukosa pada pasien diabetes, memonitor aktivitas jantung, atau mengirim peringatan tentang penyakit yang terdeteksi. Meskipun ada kemungkinan banyaknya manfaat dari teknologi itu, namun ada kekhawatiran tentang privasi.
Prediksi kunci lain adalah para pemimpin industry percaya bahwa 2026, satu dari setiap 10 mobil di jalan Amerika Serikat akan dikemudikan tanpa driver. Kejadian itu bisa terjadi satu dekade dari sekarang.
tertanam di jam, kaos, dan sepatu. Di masa yang akan datang, ponsel dilaporkan bisa ditanam di kepala, tangan, dan lengan.
Penanaman ponsel ke dalam kepala itu mungkin sedikit tak masuk akal. Setidaknya, itu merupakan pemikiran para pemimpin industri, yang disurvei oleh World Economic Forum.
Survei menawarkan sekilas ke visi mereka tentang masa depan. Banyak pihak yang percaya bila saat ini sedang memasuki perubahan penting berkat kemajuan software, artificial intelligence (AI), perangkat terhubung ke internet, printer 3D, dan telefon.
“Sekarang datang Mechine Age kedua,” kata Erik Brynjolfsson, direktur MIT Initiative di Digital Economy Sloan School Management. “Komputer dan kemajuan digital lainnya melakukan hal-hal untuk kekuatan mental, apa yang mesin uap dan turunannya lakukan untuk kekuatan otot,” tambahnya.
Para ahli mengatakan, embeddable ponsel atau perangkat yang tertanam di tubuh itu menggunakan teknologi wireless dan akan tersedia secara komersial pada 2023. Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan ini, terutama di bidang medis, sebagaimana dilansir Cnet, Kamis (21/1/2016).
Selama bertahun-tahun, dokter telah mengimplan alat pacu jantung untuk menjaga detak jatung, dan implantasi koklea untuk membantu pendengaran.
Itu hanyalah awal. Perangkat yang terhubung ke ponsel juga akan membantu memonitor fungsi kesehatan seperti kadar glukosa pada pasien diabetes, memonitor aktivitas jantung, atau mengirim peringatan tentang penyakit yang terdeteksi. Meskipun ada kemungkinan banyaknya manfaat dari teknologi itu, namun ada kekhawatiran tentang privasi.
Prediksi kunci lain adalah para pemimpin industry percaya bahwa 2026, satu dari setiap 10 mobil di jalan Amerika Serikat akan dikemudikan tanpa driver. Kejadian itu bisa terjadi satu dekade dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar